Senin, 17 November 2014

mujhse dosti karoge

Medley Mujhe Dosti Karoge Lyrics Indonesian

Translation


Movie: Mujhse Dosti Karoge
Starring: Hrithik Roshan, Kareena Kapoor, Rani Mukerji & Uday Chopra
Lyrics By: Anand Bakshi
Music By: Rahul Sharma
Singers: Lata Mangeshkar, Udit Narayan, Sonu Nigam, Pamela Chopra
❦Medley Mujhe Dosti Karoge Lyrics❦
--MALE--
Mere dil mein aaj kya hai tu kahe
Apa yang ada di hatiku hari ini jika kau bertanya padaku

To main bata doon
Lalu aku akan memberitahumu

Na chaahoon sona chaandi, na chaahoon heera moti
Aku tidak ingin emas atau perak, berlian atau mutiara

Yeh hanya kis Kaam Ke
Untuk apa semua itu?

Na maangoon bangla baadi
Aku tidak meminta bungalow atau mobil

Na maangoon Ghoda Gaadi
Aku tidak meminta kereta kuda

Yeh ke hain bas naam Ke
Itu hanya sebuah nama saja

De di hai dil de, badle mein dil Ke-2
Beri aku hatimu, sebagai imbalannya mengambil hatiku

--FEMALE--
Ghe ghe ,ghere sahiba pyaar mein sauda nahin-2
Ambilah sayang,dalam cinta tidak ada istilah tawar menawar

Jhoot bole
Jika kamu berbohong

Arre jhoot bole kaunwa kaate
Jika kau berbohong gagak akan menggigitmu

Kaale kaunwe se darriyo
Waspadalah dengan gagak hitam

Main maike chali jaaoongi
Aku akan kembali ke rumah orang tuaku

Tum dekhte rahiyo
Kamu lihat saja nanti

--MALE--
Le jaayenge le jaayenge, dilwaale Dulhaniya le jaayenge
Pencinta akan membawa pengantin wanitanya pergi

Arre reh jaayenge jaayenge,Ghar waale dekhte Reh jaayenge
Mengingat bahwa rumah tersebut akan ditinggal

--FEMALE--
Yeh yeh galiyaan chaubaara Yahan Aana na dobaara
Jangan menjelajah di jalur ini jangan datang kesini lagi

Ab hum ke bhaye Pardesi
Sekarang kita terasing

Ke tera Yahan koi nahin-2
Tidak ada satu untukpun kau di sini

Le jaa rang birangi yaadein birangi, hasne rone ki buniyaadein
Singkirkan kenangan indah, kenangan tawa dan air mata

Ab hum ke bhaye Pardesi
Sekarang kita terasing

Ke tera Yahan koi nahin-2
Tidak ada satu untukpun kau di sini

--MALE--
Bachna ae haseenon, lo main aa gaya
Hey wanita cantik waspadalah aku datang 

Husn ka Aashiq, husn ka Dushman
Aku kekasihmu, aku musuhmu

Apnii ada hai yaaron se judaa
Gayamu berbeda dengan teman temanmu

--FEMALE--
Aap yahan aaye kis liye
Kenapa kamu datang kesini

--MALE--
Aap ne bulaaya, kis liye
Kamu memanggilku, itu sebabnya

--FEMALE--
Aaye hain ke Kaam bhi bataaiye
Kau sudah datang, jadi katakan apa tujuanmu?

--MALE--
Na na na, Pehle zara aap muskuraaiye
Tidak tidak tidak, tolong senyum sekali saja

--FEMALE--
Aap yahan aaye kis liye
Kenapa kamu datang kemari

--MALE--
Main nikla gaddi o Leke-2
Aku pergi keluar dan duduk di dalam truk miliku

O Raste par o sadak mein
Dalam perjalanan, di jalan

Ek mod aaya, dil main utthe chhod aaya
Terjadi pergantian di jalan, aku meninggalkan hatiku di sana

Rab Jaane kab guzra Amritsar
Aku tidak tahu kapan aku melewati Amritsar

O kab Jaane Lahore aaya
Aku tidak tahu kapan tiba di Lahore

Main utthe dil chhod aaya,
Aku meninggalkan hatiku di sana

Ek mod aaya main utthe dil chhod aaya
Terjadi pergantian di jalan, aku meninggalkan hatiku di sana

--FEMALE--
Chup chup khade ho zaroor koi baat hai
Kau terdiam, pasti ada sesuatu dipikiranmu

Pehli mulaaqaat hai yeh Pehli mulaaqaat hai
Sesuatu yang terjadi di pertemuan pertama dengan kekasihmu

Chup chup khade ho zaroor koi baat hai
Kau terdiam, pasti ada sesuatu dipikiranmu

Pehli mulaaqaat hai yeh Pehli mulaaqaat hai
Sesuatu yang terjadi di pertemuan pertama dengan kekasihmu

Raja ki Aayegi baaraat, rangeeli hogi raat
Pangeran akan menikah pada lampu gemerlap malam

Magan main naachoongi, ho magan main naachoongi
Aku akan hanyut dalam tarian  Dan aku akan menari

Raja ki Aayegi baaraat, rangeeli hogi raat
Pangeran akan menikah pada lampu gemerlap malam

Magan main naachoongi, ho magan main naachoongi
Aku akan hanyut dalam tarian Dan aku akan menari

Raja ki Aayegi baaraat
Pangeran akan menikah 

--MALE--
Aaj kal tere mere pyaar Ke charche har zabaan par
Hari-hari ini semua orang berbicara tentang cinta kita

--FEMALE--
Achha
Benarkah

--MALE--
Sab ko maaloom hai aur sab ko khabar ho Gayi
Semua orang tahu dan semua orang tela diberitahu

--FEMALE--
To kya
Jadi apa

--MALE--
Aaj kal tere mere pyaar Ke charche har zabaan par
Hari-hari ini semua orang berbicara tentang cinta kita

--FEMALE--
Jaa jaa
Tidak mungkin

--MALE--
Sab ko maaloom hai aur sab ko khabar ho Gayi
Semua orang tahu dan semua orang diberitahu

--FEMALE--
O pardesiya pardesiya yeh sach hai piya
Kekasih asingku , itu benar

Sab kehte hai maine dil de diya Tujhko
Semua orang mengatakan bahwa Aku sudah memberikan hatiku

O pardesiya pardesiya yeh sach hai piya
Kekasih asingku itu benar

Main kehti hoon lagu mera dil le liya
Aku mengatakan dirimu mengambil hatiku

Ure jab jab zulfein teri-2
Saat rambutmu akan kusut

Kunwaariyon ka dil machle
Hatiku terkurung

kunwaariyon ka dil machle Jind meriye
Hati ini terkurung Sayangku

--MALE--
Ho jab aise chikne chehre-2
Ketika wajahmu cantik

To Kaise na najar phisle
Bagaimana bisa kita mencuri tatapan

To Kaise na najar phisle Jind meriye
Bagaimana bisa kita mencuri tatapan sayang

O dilwaalon, dil mera Sunne ko beqaraar hai
O Hatiku hatiku  rindu mendengarkanya

Kaho na pyaar hai kaho na pyaar hai-2
Katakan bahwa kau mencintaiku

Chaahat se hum tum hain, Chaahat se sansaar hai
Cinta telah mengikat dirimu dan diriku, cinta telah terikat dunia

Kaho na pyaar hai kaho na pyaar hai-2
Katakan bahwa kau mencintaiku

--FEMALE--
Ajeeb daastaan hai yeh
Ini adalah cerita yang aneh

Kahan Shuru Kahan khatam
Di mana ia mulai di mana ia berakhir

Yeh hai manzilein kaunsi, na  voh samajh demi na hum
Tak satu pun dari kita yg tahu apa tujuan ini

Mubaarake Tumhe Ke tum kisi Ke noor ho gaye
Selamat kau beruntung telah menemukan cintamu

Kisi Ke itne paas ho Ke sab se ho gaye
Kau begitu tertutup untuk seseorang yang berpisah dari semua orang

Ajeeb daastaan hai yeh
Ini adalah cerita yang aneh

--MALE--
Yahan kal kya ho kisne Jaana
Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi

Zindagi ek safar hai suhaana
Hidup adalah sebuah perjalanan yang indah

Yahan kal kya ho kisne Jaana
Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi

Ore lo yo le yo le yo

Tum paas Aaye, yun muskuraaye-2
Kau datang dengan senyuman

Tum ne na Jaane kya, sapane dikhaae
Kau memberi saya begitu banyak mimpi

Ab mera dil ke jaage na sota hai
Sekarang hatiku tidak bangun atau tidur

Kya Karoon Haai, kuch kuch hota hai-2
Apa yag harus ku lakukan Sesuatu telah terjadi

Kuchh kuchh hota hai -2
Sesuatu telah terjadi

Mehndi laga Ke rakhna doli Saja Ke rakhna
Hiasi tangan dengan mehndi dan hias tandu dengan pengantin

Lene Tujhe o gori aaenge tere sajana
Gadis cantik, kekasihmu akan datang untuk membawa mu pergi

--FEMALE--
Mehndi laga Ke rakhna doli Saja Ke rakhna
Hiasi tangan dengan mehndi dan hias tandu  dengan pengantin

Lene Tujhe o gori aaenge tere sajana
Gadis cantik, kekasihmu akan datang untuk membawa mu pergi

--BOTH--
Mehndi laga Ke rakhna doli Saja Ke rakhna
Hiasi tangan dengan mehndi dan hias tandu  dengan pengantin

Lene Tujhe o gori aaenge tere sajana
Gadis cantik, kekasihmu akan datang untuk membawa mu pergi

Sava oye oye ....Sava oye oye ....Sava oye oye

MASUK SURGA PADAHAL BELUM SOLAT SATU ROKA"AT PUN,,,

Tatkala Rasulullah mengadakan pengepungan terhadap beberapa benteng Khaibar, datang seorang penggembala yang berwajah hitam bersama kambing-kambing gembalaannya. Dia bekerja dengan orang-orang Yahudi di benteng itu sebagai orang upahan. Lalu dia berkata kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, paparkan kepadaku apa itu Islam.” Lantas beliau memaparkannya secara panjang lebar, maka orang itu pun masuk Islam.
Tatkala sudah masuk Islam, dia berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku ini seorang upahan yang bekerja pada pemilik kambing-kambing ini sebagai amanat bagiku. Apa yang seharusnya aku perbuat.?”
Beliau menjawab, “Lemparkan pasir ke wajah-wajahnya, pasti ia akan kembali lagi ke tuannya.” Maka, si penggembala berkulit hitam ini mengambil segenggam kerikil, lalu melemparkannya ke arah wajah kambing-kambing tersebut seraya berkata, ‘pulanglah ke tuan kalian, demi Allah, aku tidak akan pernah sudi lagi menemani kalian.” Maka kambing-kambing itu pun pergi secara bergerombolan seakan ada orang yang menggiringnya hingga semuanya masuk ke benteng itu.
Setelah itu, si penggembala maju ke arah benteng itu untuk ikut serta berperang bersama kaum Muslimin namun dia terkena lemparan batu keras yang kemudian merenggut nyawanya, padahal dia belum sempat shalat untuk Allah walaupun satu raka’at.
Kemudian jenazahnya dibawa ke samping Rasulullah SAW., dalam kondisi tertutup dengan pakaian yang terlilit. Lalu beliau yang ketika itu bersama sebagian para shahabatnya menoleh ke arahnya kemudian berpaling. Mereka lantas berkata, “Wahai Rasulullah, kenapa engkau berpaling darinya.?”
Beliau menjawab, “Sesungguhnya dia sekarang bersama isterinya, bidadari cantik yang sedang menggerak-gerakkan badannya untuk menghilangkan debu yang menempel.”
Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu pernah berkata:”Tahukah kalian siapakah orang yang masuk Surga tetapi tidakpernah shalat walaupun sekali?” Kemudian dia sendiri yang menjawab: “Dia adalah Amr bin Tsabit”. Ibnu Ishaq berkata bahwa Hushain bin Muhammad pernah berkata: “Aku bertanya kepada Mahmud bin Labid,’Bagaimana kisah Amr bin Tsabit itu?’, ia menjawab,’Dulunya, Amr bin Tsabit itu menolak agama Islam. Akan tetapi, saat terjadi perang Uhud dia menjadi simpatik kepada Islam. Kemudian dia mengambil pedangnya dan bergabung dengan kaum muslimin.
Saat perang sedang berkecamuk dia masuk ke kancah peperangan sampai akhirnyadia terluka. Ketika ditemukan oleh orang-orang yang sekabilah dengannya, mereka bertanya,’Apa yang membuatmu datang ke mari? Apakah karena kasihan pada kaum kabilahmu, ataukah karena kau ingin masuk Islam?’ Dia jawab,’Ya, karena aku ingin masuk agama Islam, aku telah berjihad bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga aku terluka begini’. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi ura sallam bersabda,’Sungguh dia adalah ahli Surga.”‘ Dalam riwayat lain disebutkan: Kemudian dia meninggal -karena lukanya- maka dia masuk surga dan tidak pernah melaksanakan shalat sekalipun ( Fathul Bari Syarh Shahihul Bukhari (6/25) Kitab Al-jihad. Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: “Sanad hadits ini shahih) .
Kisah tersebut juga diriwayatkan dengan redaksi lain Az-Zuhri dan Urwah berkata: “Ada seorang budak hitam dari Habasyah yang tinggal di daerah Khaibar, saat itu dia sedang menggembalakan kambing milik tuannya. Ketika dia melihat penduduk Khaibar telah memegang senjata perang mereka, dia bertanya,’Mau apa kalian?’, mereka menjawab,’Kami akan memerangi orang laki-laki yang mengaku nabi itu.’ Saat mendengar kata “Nabi” disebut dia langsung pergi dengan kambingnya menghadap kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian bertanya pada beliau,’Kepada apa Anda mengajak orang?’ Nabi menjawab,’Aku akan mengajakmu kepada Islam kepada persaksian bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bahwa aku ini adalah utusar Allah, dan aku juga mengajak agar kau tidak menyembah kecuali kepada Allah’.
Kemudian si budak tadi berkata ‘Apa yang bisa aku dapatkan bila aku mengikrarkan persaksian tadi dan beriman kepada Allah?’. Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,’Kau akan mendapatkan Surga bila mati atas hal itu.’ Lalu dia masuk Islam dan berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,’Hai Nabi Allah, kambing-kambing ini adalah amanat yang ada padaku.’ Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyarankan, ‘Keluarkan kambing-kambing itu dari laskar kami dan lemparilah dengan batu kerikil niscaya Allah akar membantumu memberikan amanat itu pada yang punya. Lalu dia kerjakan apa yang diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ternyata kambing-kambing itu kembali pulang kepada pemiliknya, hingga tuannya yang Yahudi itu tahu bahwa budaknya telah masuk Islam. Setelah itu beliau memberikan nasihat-nasihat kepada kaum muslimin.”
Dalam riwayat ini juga disebutkan bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sdllam memberikan bendera komando kepada Ali radhiallahu ‘anhu Dan di bawah kepemimpinan Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu budak hitam itu meninggal. Kaum muslimin yang ada saat itu menggotongnya ke tempat berkumpulnya pasukan Islam, kemudian memasukkannya ke dalam kemah. Mereka berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menengok ke dalam kemah lalu berkata kepada para sahabat: “Sungguh, Allah telah memuliakan budak ini dan menggiringnya menuju kebaikan.
Agama Islam telah benar-benar berada dalam hatinya. Sungguh, aku telah melihat di sisi kepalanya dua bidadari yang cantik.” Al-Hafizh Al-Baihaqi meriwayatkan kisah ini dengan sanadnya dari Jabir bin Abdillah, dia berkata: “Suatu saat kami pernah bersama dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di perang Khaibar. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengirimkan pasukannya lain datanglah seseorang dengan kambing-kambing yang sedang digembalakannya” Untuk selanjutnya riwayat ini sama dengan kisah budak hitam di atas.
Dalam riwayat tersebut dikatakan bahwa orang tersebut akhirnya ter bunuh dalam keadaan syahid, sementara dia tidak pernah bersujud kepada Allah Szlbhanahu wa Ta’ala sekalipun!”

suluk wragul karya sunan bonang

Wragul 1
Berang-berang, jika diteliti ini raga
Belum ketemu hakikatnya
Ada atau tidakkah ia
Sebenarnya aku ini siapa
Impian beraneka ragam
Kalau dipikirkan
Akhirnya menyedihkan
Yang mustahil banyak sekali
Segala wujud di semesta ini
Tak putus-putus sama sekali
Wragul 2
Maka dengarlah perlambang ini
Ada kera hitam sedang berdiri
Di tepi sungai
Tertawa keras tak kepalang
Kepada berang-berang yang mencari makan
Siang dan malam
Terus tanpa kesudahan
Tak ingat bahwa ia diciptakanTuhan
Yang diingat hanya makanan
Tanpa memperdulikan
Bahaya mengncam
Wragul 3

Dilalapnya apa saja ia dapatkan
Tidaklah ia memperhatikan
Tuhan Yang Maha Agung yang menciptakan
Mustahil ia tak sanggup memberi makan
Dari kehidupan hingga kematian
Apapun saja yang dikodratkan
Telah disesuaikan
Ulat dalam batu pun diberi santunan
Maka jangan hanya suntuk mencari makan
Wragul 4
Akibatnya terlupa bahwa ia ciptaan Allah
Berang-berang berkata dengan ramah
Duh kera hitam, sungguh engkau kejam
Kau paksa aku mengikutimu
Yang kata orang tanpa dipikirkan
Ya, aku terpaksa
Mencari makan, tapi tidaklah
Dengan susah payah
Sekedar semampu diriku ini
Aku tak mencari-cari
Wragul 5
Hak orang lain tak kurebut
Tak kuperhatikan bencana dan kutuk
Tak kulihat yang hidup
Demikian pulalah halnya burung elang
Mengikuti tenggiling untuk cari makan
Susah untuk memberi peringatan
Jika engkau merasa
Sebagai makhluk Tuhan adanya
Janganlah hati mendua
Tak usah campuri urusan orang lain
Karena semua punya kadar masing-masing
Wragul 6
Sudah diberi hak hidup sendiri-sendiri
Seperti juga berbagai tetumbuhan ini
Atau yang memakan dedaunan
Mengikuti takdir Tuhan
Siapa akan mengikuti kata-katamu
Siapa menuruti ajakanmu
Sedangkan di hutan tempatmu
Sang kera hitam menjawab
Tidaklah akan kuubah
Makananmu, hanya ingatlah
Kepada yang memberi makan kepadamu
Wragul 7
Perbuatlah amal kebajikan
Terpaksa harus kuberitahukan
Hal-hal yang berfaedah saja
Sekedar menunjukkan yang benar adanya
Jawab Berang-berang
Tahulah aku
Maksud omonganmu
Kau inginkan
Agar kuberi kau makan
Tapi aku tak akan tunduk kepadamu
Wragul 8
Ibarat sudah tahu kebohongannya
Mulut jujur hati berdusta
Karena memaksa harus berbuat begini
Menghormat kepada yang belum mengerti
Agar dipercaya di dunia ini
Berapa kekuatannya
Tak tahu bahwa
Dengan bertapa sesungguhnya bersembunyi
Ingin kulihat mana pendeta yang benar-benar sakti
Kalau berhasil melebihi
Wragul 9
Kelihatannya luhur dan mulia
Serba benar pembicaraannya
Tuntas luar dalamnya
Bagus penampilannya
Kena kotoran sedikitpun tak bersedia
Seperti burung elang akibatnya
Terbang tinggi
Lupa melihat kanan kiri
Begitu musuh disiasati
Selamat sampai akhir hari
Wragul 10
Apabila ibarat ikan
Ikan gegenjong yang lemah badannya
Namun tajam tajinya
Hai kera hitam
Mana kata-katamu yang benar
Yang diharamkan ditolaknya
Itu kalau sedikit jumlahnya
Dan walaupun haram
Tapi kalau ada sedikit manisnya ditutupi
Dengan amat tersembunyi
Wragul 11
Jelas itu dicampur aduk
Ada yang diucapkan dengan pura-pura
Yang terlihat tindakannya
Pujangga maupun pendeta
Sama-sama kurang budinya
Aku tahu semuanya
Sama-sama meminta-minta
Hanya satu dua yang mengamalkan
Meminta tanpa dibantah
Walaupun tidak sungguhan
Wragul 12
Kikir kalau dimintai
Lagaknya seperti pendeta sakti
Usaha seakan tak henti
Dalam hidup ini hendaklah mengerti
Upaya orang lain
Dalam hidup ini seyogianya
Tak demikian tindakannya
Di mana ada niat yang tak semestinya
Kata ahli kitab tak mau makan riba
Sebab ia pendeta
Wragul 13
Orang besar orang kecil berebut bersaing
Berupaya menggunakan akal masing-masing
Yang namanya raga manusia
Siap semuanya
Untuk beramal senantiasa
Sedangkan apa kelebihan pendeta
Sibuk mengolah ilmu pengetahuan
Rahasianya mencari pekerjaan
Berkah yang melimpah diharapkan
Jaksa pun demikian
Wragul 14
Demikianlah yang tersembunyi pada para penulis
Mencari nafkah dengan menipu mengemis
Supaya ada kaulnya
Demikian para dukun adanya
Menjual mantra
Juga para guru yang terhormat
Mengajarkan ilmu luhur
Sama saja yang diharapkan
Yaitu pengabdian murid
Seperti burung kuntul
Wragul 15
Bertapa ada tujuannya
Agar memperoleh ikan di rawa
Agar semua itu kena olehnya
Adapun yang bertapa di gunung
Tujuannya pun
Untuk memperoleh Negara
Oleh masyarakat dipercaya
Begitu yang namanya pendeta
Terus menerus bertukar pikiran
Berbuat kepercayaan dalam pemerintahan
Wragul 16
Pendapat yang benar ditentang
Mencari saksi makin kesulitan
Diuji dengan kepercayaannya
Tak tahu bahwa terlalu asyik ia
Membicarakan keburukan orang
Sementara pada dirinya sendiri tak kelihatan
Padahal kejelekannya sebesar gunung
Lagi pula ia tertarik pada rupa
Serta keanekaragaman suara yang masuk telinganya
Dari awal hingga akhir diterimanya
Wragul 17
Karena banyak orang membingungkan
Tersandunglah ia di tempat yang rata
Sembuh, tapi mati akhirnya
Yang samar dikira nyata
Yang bukan-bukan dikira mengalir
Yang duduk dikira air
Yang tidak terlihat
Senantiasa melihat cela orang lain
Sedang aku, cari makan tak sembunyi-sembunyi
Sang kera bicara gusar
Wragul 18
Ya, kamu jadinya
Mencela tingkah laku pendeta
Kalau begitu
Kamu pantas diburu
Hidupmu bagiku gambling
Merintangi pekerjaan
Kemudian sang berang-berang
Berucap : Apa maumu !
Seraya merunduk sambil menerjang
Tapi telah meloncat si kera hitam
Wragul 19
Pada dahan kayu sambil bersiaga
Sehingga mengagetkan kera-kera lainnya
Semua pun angkat bicara
Dengan bahasa lambang mereka
Marah mereka
Siapa saja yang mencela pendeta
Boleh kita mengejarnya
Sampai mati ia
Semua kera mengepung di pinggir sungai itu
Tapi berang-berang sudah tahu
Wragul 20
Ketika sudah berkumpul semua kera hitam
Berang-berang masuk ke dalam air pelan-pelan
Karena kera sebanyak itu tidaklah terlawan
Kemudian si berang-berang
Sambil makan ikan, memberi peringatan:
Kera hitam, pulanglah kau
Bersama teman-temanmu
Sebab siapa tahu si empunya datang
Yang di sungai ini ia punya larangan
Siapa tahu firasat ia dapatkan ……….
Wragul 21
Sanggupkah kau lindungi teman-temanmu ?
Maka semua kera hitampun bubar berlalu
Agaknya mereka malu
Dan sang berang-berang keluar dari air
Mengamati kiri kanan dengan rasa khawatir
Kalau-kalau masih ada kera yang belum menyingkir
Sang berang-berang berkata dalam hati
Berangan-angan ia
Kera hitam merasa suci dirinya
Mencela orang yang sedang mencari mangsa
Wragul 22
Memang perbuatan yang cemar
Adalah perbuatan melanggar
Hanya saja tak terlihat
Sungguh, cari saja yang mempunyai
Kebahagiaa, berlakulah laku sejati
Meskipun seorang pendeta
Seulung apapun ia
Jika menulis, lupa beribadah
Dirinya sendiri tak tampak olehnya
Karena orang lain saja yang dilihatnya
Wragul 23
Jadi, tingkah laku orang peroranglah
Yang merupakan makanan kesukaannya
Kelihatan bijak perbuatannya
Namanya pujangga
Yang terkandung di hati yang ditatapnya
Tapi setelah keluar darinya
Terlihat ia ingin menjiplaknya
Demikian ibarat seekor burung
Bertengger di pohon beringin yang terbalik
Wragul 24
Sementara sang berang-berang
Bersoal jawab dengan kera hitam
Turunlah burung tuhu
Menanyakan kesejatian
Mungkin selama perbincangan itu
Yang demikian yang diinginkan
Kepada kalimat tauhid amat senang
Sehingga dipertuhankan
Tak ingat yang sungguh-sungguh Tuhan
Wragul 25
Lahir dan batin, dulu dan kemudian
Baik buruk, suka dan duka
Sudah nasib manusia, tiada bedanya
Takdir Allah yang Maha Agung
Siang malam sembah puji senantiasa
Jika rahmat tak datang juga
Jika belum mencapainya
Masih ragu adanya
Berterus teranglah dalam memperolehnya
Demikian burung tuhu berkata
Wragul 26
Sudah sebulan aku berdampingan
Namun dengan gagak belum tercapai kesepakatan
Sebab semua
Yang ia makan adalah kotoran
Jadi selalu kuhindari
Tak akan aku ikuti
Yang najis
Sungguh selama hidupku
Yang halal saja makananku
Yang diajak bicara menjawab begitu
Wragul 27
Tahu semua pengetahuan
Namun tak mengerti sastra agama
Dari mana asalnya
Yang meskipun seolah telah merasuk dihati
Tak mungkin ditolak di dunia ini
Burung tuhu berujar :
Walau manis tutur katanya
Sebenarnya takhyul yang dibeberkan
Sang berang berkata : Pernah kudengar
Bahwa dalang tak pernah ditanya
Wragul 28
Pemburu tak henti berkelana
Ibarat burung bangau bertapa di rawa
Tiada lain niatnya
Kecuali mencari ikan di air
Dimakannya siang malam
Seperti bangau botak
Seperti kambing prucul
Maka orang yang menjalani laku
Jangan cepat melangkah dulu
Bertanyalah kepada yang tahu
Wragul 29
Haruslah lahir batin kalau memuji
Yang diucapkan musti dimengerti
Yang dilihat hendaknya dipahami
Juga segala yang didengar
Betapa sukar orang memuji
Maka sebaiknya carilah guru
Yakni orang yang lebih tahu
Yakni ahli ibadah
Dan memujilah hingga merasuki hati
Begitulah orang melakukan sembah puji
Wragul 30
Kalau tak tahu apa yang disembah
Hilanglah apa yang disembah
Karena sesungguhnya tak ada tirai itu
Tataplah gunung
Dan bunga dalam kesepian
Ikan tanpa mata
Wahyu sejati
Pandanglah Arjuna
Kalau bertapa tak tergoda
Oleh apa saja
Wragul 31
Ada tiga macam pepuji
Pertama melihat yang disembah
Kedua melihat rupanya
Ketiga tak melihat
Kepada sesuatu, namun
Menghadap yang disembah
Ibarat mencari
Dalang topeng yang sedang melakukan pertunjukan
Tak beda segala yang dimiliki
Berpadu satu ragawi ruhani
Wragul 32
Kalau tak begitu kafir jadinya
Yang namanya gajah, gerangan mana ia
Sejauh-jauh usiaku
Belum mengerti hal itu
Ibarat menyatukan perjalanan gajah
Dengan petualangan burung garuda
Ibarat menyatukan punggung dengan dada
Atau wayang dengan kelirnya
Tapi sesungguhnya cermin satu adanya
Wragul 33
Itu jelas sama
Yang dicari sedang tak ada
Tapi burung tuhu sedang memahaminya
Ibarat malam yang dibakar
Tak ada yang dipikirkan
Ajaran dari berang-berang
Biasanya sudah diajarkan
Jiwa yang hidup dan yang mati itu satu
Ingat bahwa engkau dikuasai Tuhanmu
Wragul 34
Seperti halnya tinta
Masih menyatu dengan tempatnya
Jangan menghindar meski mati bayarannya
Kalau hidup, hiduplah seperlunya
Selalu perhatikan guru
Jangan seperti orang bermimpi
Atau seperti burung yang disuruh berbicara
Mengikuti kata-kata
Dijadikan panutan pikirannya
Wragul 35
Ketika kemudian matahari terbenam
Terdengar suara pertunjukan wayang
Tampaknya di istana
Tergetar tabirnya
Di depan kelir berada semua wayangnya
Burung tuhu tampak
Ki dalang terlihat
Yang terlihat gawang-gawangnya
Wayangnya tiada, hanya dalangnya
Padahal tabir penglihatan tidaklah ada
Wragul 36
Dalang dapat bertukar rupa
Banyak orang jatuh cinta
Menyaksikan tingkah wayangnya
Terlihat segala tingkah lakunya
Semua saling jatuh cinta
Betapa mendalam keinginan
Menatap sang dalang
Namun dicari tak ketemu
Meskipun dengan susah dan rindu
Wragul 37
Lebih-lebih jika kurenungkan ini
Dengan teliti
Betul-betul ingin bekerja
Terlalu penuh perhitungan akhirnya
Atas kekayaan orang-orang kaya
Maka kalau tak paham
Jangan ikut-ikutan
Sampai kapan demikian
Sesungguhnya engkau disuruh mencari kembali
Raga yang tersembunyi