Hindu dan Islam ternyata memang sama ?
Kebanyakan umat Hindu dan umat Islam mungkin juga akan terkejut membaca
kalimat tersebut, seperti juga saat membaca tulisan saya tempo hari “Muhammad adalah nabi umat Hindu ?”.
Tulisan ini memang saya buat sebagai kelanjutan dari tulisan itu yg
memang sudah saya janjikan untuk saya buatkan kelanjutannya.
Mungkin tidak seorangpun yg pernah
membayangkannya, tidak juga saya sendiri. Hal ini saya dapatkan dalam
sebuah ceramah dari Dr. Zakir Naik, seorang ulama perbandingan agama
kelas dunia yg berasal dari India, seorang ulama yg terkenal sangat
brillian, dimana dalam setiap ceramah ataupun diskusi/debat ilmiah
tentang agama, dia selalu dapat menyebutkan dalil2x yg tepat untuk
setiap permasalahan yg merujuk pada kitab2x suci agama Islam, Yahudi,
Kristen, dan Hindu, dimana semuanya dia menyebutkan secara hapal diluar
kepala, dan dilakukan di hadapan masing2x umat agama2x tersebut termasuk
ulama2x dan pendeta2xnya.
Hal itu tidak mungkin berani ia lakukan
kalau memang tidak mempunyai kemampuan untuk memahami & menghapal
masing2x kitab suci tersebut (meskipun mungkin utk kitab2x selain
Al-Qur’an tidak 100% hafal). Itupun mungkin masih ada kitab2x agama lain
lagi yg juga ia juga paham & hapal isinya, misalnya kitab2x agama
Budha, yg hal ini belum saya ketahui karena belum pernah melihat
ceramahnya atau debat ilmiah religi-nya yg berhubungan dg agama Budha,
kalau yg berhubungan dg agama Islam, Kristen, Yahudi, dan Hindu, saya
sudah melihatnya sendiri.
Ada satu hal yg menjadi dasar
apabila kita ingin untuk mengetahui ajaran dari suatu agama dg lebih
baik, yaitu dari kitab suci-nya. Ya benar, kitab suci-nya. Hal ini juga membuat saya teringat saat SD dulu pernah diajarkan bahwa syarat sebuah ajaran/kepercayaan dapat dikatakan sebagai agama, adalah adanya kitab suci. Tanpa itu tidak layak sebuah ajaran/kepercayaan dipandang sebagai sebuah agama.
Orang dapat mengatakan agamanya
mengajarkan ini dan itu, bahwa mereka harus mempercayai dan melakukan
ini dan itu, tapi jika itu semua ternyata berbeda atau bertentangan dg
apa yg disebutkan dalam kitab sucinya, maka semua yg dipercayai atau
dijalankan itu mungkin saja tidak akan ada gunanya. Karena dalam agama
apapun selalu ada (sedikit atau banyak) pengaruh kebudayaan atau bahkan
pemikiran/ajaran yg dianggap orang menjadi bagian dari ajaran agama tsb,
tapi ternyata bukan seperti itu yg diajarkan dalam kitab sucinya. Dan
ternyata bila kita membaca dan mempelajari suatu agama langsung dari
kitab sucinya, kita akan menemui hal2x yg sangat menarik yg mungkin
sangat berbeda dari pemahaman kita semula tentang suatu agama, seperti
yg sudah dilakukan dg sangat baik oleh ulama2x besar perbandingan agama
seperti Ahmed Deedat dan Zakir Naik, seperti topik utama yg akan kita
bahas dalam tulisan ini.
Definisi Hindu
Agama Hindu adalah sebuah agama yg
berasal dari daratan India, kemudian baru menyebar ke seluruh dunia.
Sesungguhnya kata Hindu memiliki definisi geografis, yaitu orang atau
keadaan orang yg menghuni di sekitar sungai Sindu. Menurut ahli sejarah,
kata Hindu pertama kali dipergunakan oleh orang Persia ketika pertama
datang ke India melalui jalan sebelah barat laut Himalaya. Menurut Encyclopedia of Religion and Ethics vol. 6 ref 699
: kata Hindu tidak ada disebutkan dalam setiap literatur India, bahkan
dalam kitab sucinya sendiri sebelum orang Muslim datang ke India.
Menurut Jawaharlal Nehru dalam bukunya : Discovery of India page : 74 – 75 –> kata Hindu
pertama kali digunakan pada abad ke 8 pada masa Persia, dan tidak
pernah digunakan untuk menerangkan pengikut agama tertentu, tapi untuk
menunjukkan suatu komunitas masyarakat. Dan kata Hindu pertama kali
digunakan oleh orang Inggris untuk menunjukkan kepercayaan sebagian
besar orang India.
Menurut Encyclopedia Britanica vol. 20 Ref. 581
: kata Hindu pertama kali digunakan oleh penulis Inggris pada tahun
1830 untuk menggambarkan keadaan dan kepercayaan orang India. Dan karena
berasal dari orang Inggris, maka kata itu sekarang menjadi bahasa
Inggris.
Sebenarnya orang Hindu terpelajar keberatan thd penggunaan kata itu, karena menurut mereka itu salah kaprah. Seharusnya nama agama Hindu adalah : Sanata Dharma (agama yg abadi), Vedic Dharma (agama Weda), atau Vedantist (pengikut Weda).
Hal ini karena kata Sanata Dharma, Vedic, ataupun Vedantist memang ada
tersebut dalam kitab2x suci Hindu. Apalagi saat ini agama Hindu sudah
menyebar ke seluruh dunia, bukan hanya menjadi kepercayaan yg dianut
oleh orang India saja.
Definisi Islam
Islam berasal dari kata bahasa arab “salam” yg artinya “damai”, atau kata “Slim” yg artinya penyerahan diri pada Tuhan. Jadi Islam berarti : kedamaian yg didapat karena penyerahan diri pada Tuhan. Dan semua yg menyerahkan diri kepada Tuhan disebut muslim.
Kata Islam banyak terapat dalam Qur’an dan hadits nabi spt di QS. Al-Baqarah(2) : 208, sedangkan kata muslim banyak juga terdapat dalamQur’an & hadits spt pada QS. Ali Imran(2) : 64
Sebenarnya menurut kepercayaan agama Islam, adalah salah kalau mengatakan Islam adalah sebuah agama yg didirikan oleh nabi Muhammad. Islam sudah ada sejak dahulu, sejak manusia pertama ada di bumi ini. Nabi Muhammad bukanlah pendiri Islam, melainkan penutup para nabi.
Jadi sebelum nabi Muhammad telah ada banyak nabi2x yg lain yg juga
mengemban amanat Tuhan untuk menyebarkan ajaran agama dari Tuhan.
Konsep Tuhan dalam Hindu
Menurut orang Hindu awam, Tuhan bisa ada 1, 10 ,100, 1000, atau mungkin sejuta. Tapi kalangan Hindu yg terpelajar (umat Hindu yg mempelajari kitab suci & sejarah Hindu) akan mengatakan bahwa ajaran Hindu hanya percaya pada satu Tuhan.
Kebanyakan umat Hindu menganut paham Phanteism/Fantaisme (Pancaran), yaitu “Everything is God” (semua adalah Tuhan). Matahari, bulan, bintang, bahkan ular-pun dianggap Tuhan. Sedang umat Islam menganut paham “Everything is God’s”
(semuanya milik Tuhan). Pohon, manusia, bumi, bulan, bintang, dll.
semua adalah milik Tuhan. Dalam Hindu –> God, dalam Islam –>
God’s, perbedaannya hanya pada “’s”. Maka jika umat Hindu & Islam sepakat pada “’s” ini maka mereka akan bersatu.
Kitab suci Hindu
Kitab Hindu terbagi dalam 2 kategori besar, yaitu : Sruti dan Smiriti. Sruti = sesuatu yg diturunkan, yg didengar, yg dirasakan, dan yg dipahami. Inilah yg diakui oleh cendekiawan Hindu sebagai wahyu Tuhan dan derajatnya lebih tinggi dari kitab2x lain. Sruti terbagi dua yaitu : Weda dan Upanishad.
Veda diambil dari kata sansekerta “ved” yg artinya : pengetahuan. Jadi Weda artinya : pengetahuan yg sangat mulia.
Veda dibagi menjadi :
- Rigveda –> inti weda
- Yajurveda –> tentang mantra
- Samaveda –> tentang melodi
- Atharva veda –> formula magis
Veda dianggap paling dijamin keasliannya & paling di kramatkan, serta dianggap bernilai wahyu dari Tuhan.
Usia yg pasti dari kitab ini tidak ada yg tahu, ada bermacam-macam
pendapat. Dari yg bilang sudah 1310 juta tahun, sampai ada juga yg
mengatakan hanya sekitar 400 tahun saja. Siapa yg menulis, diturunkan
pada siapa, kapan pertama kali diturunkan, tidak ada yg tahu.
Kitab “kelas dua” setelah Sriti adalah Smriti. Smriti artinya ingatan.
“sm” berarti mengingat. Cendekiawan Hindu mengatakan kitab ini bukan
dari Tuhan, tapi buatan manusia sebagai petunjuk hidup sehari-hari. Ada
juga kitab itihas – epik, ada 2 epik besar yaitu : Ramayana &
Mahabarata yang mengisahkan tentang peperangan.
Ayat2x tentang Tuhan dalam kitab Hindu
Dalam kitab Upanishad :
- Chandogya Upanishad Ch. 6 Sec. 2 V. 1 menyatakan bahwa Tuhan hanya ada satu.
- Shvetashatara Upanishad Ch. 6 V. 9 menyatakan bahwa Tuhan itu tidak punya ibu dan bapak, Dia tidak punya tuan dan pelindung.
- Shvetashatara Upanishad Ch. 4 v. 19 menyatakan bahwa Tuhan itu tidak ada sesuatupun yg menyerupai Dia
- Shvetashatara Upanishad Ch. 4 v. 19 menyatakan bahwa Tuhan tidak bisa dilihat. Tidak ada orang yg mampu melihat dg mata.
Dalam kitab suci Hindu yg paling sering dibaca orang yaitu Bhagavad Gita :
- Bhagavat Gita Ch. 10 V. 3 menyatakan bahwa Dia tidak dilahirkan, tak ada permulaan, Tuhan seru sekalian alam.
Dalam kitab utama Hindu, Veda :
- Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan, Dia tidak pernah dilahirkan, Dia yg berhak disembah
- Yajurveda Ch. 40 V. 8 menyatakan bahwa Tuhan tidak berbentuk dan dia suci
- Yajurveda Ch. 40 V. 9 menyatakan bahwa “Andhatma pravishanti” artinya memasuki, dan “assambhuti” artinya benda/alam seperti api, air, dan udara. Maksudnya mereka yg menyembah benda/alam spt api, air, udara, telah masuk kedalam kegelapan
- Atharvaveda Bk. 20 Hymn 58 V. 3 menyatakan bahwa sungguh Tuhan itu Maha Besar
- Pada Rigveda yg dianggap paling suci, pada Rigveda Bk. 1 Hymn 64. V. 46 dinyatakan : Tuhan itu Maha Esa, panggillah Dia dg berbagai nama. Di Islam juga ada 99 nama untuk Tuhan yang satu.
- Juga diulangi pada Rigveda Bk. 10 Hymn 114 V. 5 menyatakan Tuhan itu satu tapi Dia disebut dg nama yg bermacam-macam
- Pada Rigveda Bk. 2 Hymn 1 menyatakan bahwa ada 33 nama yg ditujukan pada Tuhan, diantaranya :
- Rigveda Bk. 2 Hymn 1 V. 3 : Brahama (pencipta), bahasa arabnya Choliq. Umat muslim tidak keberatan kalau Allah dipanggil dg Khalik atau Creator, atau Brahama. Tapi kalau orang menyebutkan Brahama itu adalah Tuhan yg berkepala 4 dg mahkota, umat muslim sangat tidak setuju.
- Shvetashvatara Upanishad Ch. 4 V. 19 menyatakan tidak ada satu makhlukpun yg menyerupai Tuhan.
- Rigveda Bk. 2 Hymn 1 V. 3 : Vishnu (Wishnu) artinya Sustainer (pemelihara alam), yg memberi rizki. Bahasa arabnya adalah “Rabb”. Orang muslim tidak keberatan Allah disebut Rabb, Vishnu, Sustainer, Cheriser. Yg jadi masalah adalah Vishnu adalah Tuhan yg punya 4 tangan, tiap tangan memegang cakra, tangan kirinya memegang rumah kerang, menaiki seekor burung garuda sambil bersandar pada gulungan ular. Umat muslim tidak bisa menerima itu.
- Apalagi Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan
- Rigveda Bk. 1 Hymn 1 V. 1 menyebutkan : kami tidak menyembah kecuali Tuhan yg satu
- Rigveda Bk. 6 Hymn 45 V. 6 menyebutkan “sembahlah Dia saja, Tuhan yang sesungguhnya”
- Dalam Brahama Sutra disebutkan : “Hanya ada satu Tuhan, tidak ada yg kedua. Tuhan tidak berbilang sama sekali”.
Konsep Tuhan menurut Islam
Jawaban terbaik umat Islam tentang Konsep Tuhan adalah apa yg terdapat pada QS. Al-Ikhlas (112) : 1 – 4 :
- Ayat 1 : Katakanlah, “Dialah Allah, Yang Maha Esa”
- Ayat 2 : Allah tempat meminta segala sesuatu
- Ayat 3 : Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
- Ayat 4 : dan tidak ada sesuatupun yang setara dengan Dia.
Ternyata ayat2x dalam kitab2x Hindu yg
disebut diatas tadi mempunyai kecocokan dg apa yg tertulis dalam surat
Al-Ikhlas, seperti sebagai berikut :
- QS. Al-Ikhlas (112) : 1 = Chandogya Upanishad Ch. 6 Sec. 2 V. 1 –> Tuhan hanya satu.
- QS. Al-Ikhlas (112) : 2 = Bhagavat Gita Ch. 10 V. 3 –> Dia adalah Tuhan semesta alam
- QS. Al-Ikhlas (112) : 3 = Shvetashatara Upanishad Ch. 6 V. 9 –> Tuhan tidak punya bapak & ibu
- QS. Al-Ikhlas (112) : 4 = Shvetashatara Upanishad Ch. 4 v. 19 dan Yajurveda Ch. 32 V. 3 –> tidak ada yg menyerupai Tuhan
Ayat2x dalam QS. Al-Ikhlas dalam
Al-Qur’an dan ayat2x dalam kitab2x Hindu tadi adalah merupakan batu
ujian terhadap keimanan. Jika ada yg mengatakan bahwa dia atau sesuatu
itu Tuhan, masukkan pada ayat2x dari Qur’an dan kitab2x Hindu tadi, bila
lulus, maka dia atau sesuatu itu benar adalah Tuhan, tapi kalau gagal
maka dia/sesuatu itu bukanlah Tuhan.
Sebagai contoh :
Ada “sebagian” umat Hindu yg menyatakan bahwa Bhagwan Rajneesh adalah Tuhan.
Dalam kitab suci Hindu memang tidak ada satupun yg menyatakan dia
adalah Tuhan, tapi ada orang2x yg menyatakan dia sbg Tuhan. Untuk
mengetahui seseorang/sesuatu adalah Tuhan, masukkan dalam ayat2x tadi,
kalau lulus, dia benar Tuhan, kalau tidak berarti dia “Tuhan palsu”.
Al-Ikhlas ayat 1
: dia unik / hanya satu2xnya? Tidak. Masih banyak orang lain yg mengaku
sebagai Tuhan. Banyak orang juga menjalani kehidupan seperti dia :
makan, minum, tidur, berbicara, dll.
Al-Ikhlas ayat 2 : dia mutlak dan abadi? Tidak. Dia penderita asma, penyakit gula, dan nyeri punggung kronis. Tuhan penyakitan? Dan pada akhirnya dia juga mati seperti manusia lainnya. Tuhan mati?
Al-Ikhlas ayat 3
: dia tidak dilahirkan dan tidak punya ayah-ibu? Dia lahir di India dan
punya ayah-ibu. Th 1981 dia pergi ke Amerika dan melakukan ribuan
kunjungan di Amerika, kemudian membangun sebuah kota di daerah Oregon yg
bernama Rajneesh furm. Tapi kemudian dia ditangkap di Amerika dan
pemerintah Amerika menaruhnya di Furmbash. Dan dia mengaku sebagai Tuhan
di Amerika. Dan orang yg mengaku Tuhan itu minta rokok ketika di
penjara. Tuhan dipenjara? Tuhan minta rokok? Setelah dia kembali ke India, di kota Puna dia kembali membuat markas yg dikenal sbg masyarakat Osho. Di sana ada sebuah prasasti bertuliskan “Rajneesh tidak pernah lahir dan tidak pernah mati, pernah singgah di planet bumi pada tgl 11 des 1991 s/d 19 jan 1990”. Tapi mungkin mereka lupa mencantumkan kalau ia pernah tidak diijinkan masuk ke 21 negara karena tidak punya visa. Tuhan yg menciptakan dunia harus mengemis visa untuk masuk ke negara2x yg terdapat dalam bumi yg telah diciptakan-Nya ?
Al-Ikhlas ayat 4
: tidak ada makhluk yg menyerupai Tuhan. Jadi apapun dan siapapun di
jagat raya ini yg dibandingkan dg Tuhan, maka dia bukanlah Tuhan.
Rajneesh adalah manusia yg sama dg manusia lain. Makhluk apapun di alam semesta ini tidak ada yg akan lolos dari ayat ini untuk dapat dinyatakan sebagai Tuhan.
Orang Islam memanggil Tuhannya dengan nama “Allah”. Sekalipun
kata “Allah” secara umum bisa diartikan sebagai Tuhan, tapi nama ini
adalah nama yg unik, benar2x menyatakan ke-esa-an Tuhan, tidak
bisa seperti kata “God” dalam bahasa Inggris yg bisa jadi Gods, Godes,
God father, God mother, dll. yg tidak dapat digunakan untuk meyatakan
ke-esa-an Tuhan. Bahkan kalau dalam bahasa Indonesia kita mengenal dua
kata yg berbeda untuk “Tuhan” dan “Dewa”, maka kata “God” dalam bahasa
Inggris tidak bisa membedakannya. Misalnya kata “God of gambler” bukan
diartikan sebagai Tuhannya penjudi, tapi diartikan sebagai Dewa Judi.
Konsep kehidupan dan kematian dalam Hindu
Umumnya umat Hindu percaya apa yg dinamakan “Samsara”, yaitu perputaran kelahiran & kematian berulang kali, yg dikenal dg nama “Reinkarnasi”.
Yaitu orang yang sudah mati rohnya akan berpindah pada sosok lain yang
akan lahir kembali di dunia. Bila amalannya baik, maka ia akan terlahir
kembali dg kehidupan yg lebih baik, tapi bila amalannya jelek ia akan
terlahir kembali dg kehidupan yg buruk atau menjadi makhluk yg lebih
rendah derajatnya. Begitulah terjadi berulang kali. Mereka mengatakan
konsep Samsara inilah yg dapat menjawab mengapa ada orang yang lahir
cacat dan miskin. Sebab untuk apa Tuhan menciptakan orang cacat dan
orang miskin di dunia ini? Begitulah kepercayaan umum kebanyakan umat
Hindu.
Akan tetapi ternyata hal ini tidak terdapat dalam Weda. Yg disebutkan Weda hanya “Punarjanam” atau hidup berikutnya atau hidup lagi, tapi bukan perputaran hidup-mati. Para cendekiawan Hindu mengatakan bahwa tidak pernah ada konsep perpindahan roh / reinkarnasi dalam Weda.
- Rigveda Bk. 10 Hymn 16 V. 4 – 5 berbicara mengenai kehidupan sesudah mati, bukan perputaran hidup-mati.
- Dalam Weda juga terdapat konsep surga dan neraka yg mirip dg konsep dalam Islam. Surga digambarkan sbg tempat yg sangat indah, banyak mengalir sungai susu, buah2xan bermacam-macam, tempatnya indah, dll. Neraka juga digambarkan mrip dg konsep dalam Islam, dimana neraka digambarkan dg gambaran api, dimana di neraka orang akan mengalami penderitaan.
Konsep kehidupan dan kematian dalam Islam
Terdapat beberapa ayat yg dapat jadi acuan :
- QS. Al-Baqarah(2) : 28 menyebutkan bahwa manusia pada awalnya adalah mati, kemudian dihidupkan oleh Allah, lalu akan mati dan dibangkitkan kembali.
- QS. Al-Mulk(67) : 2 menyebutkan bahwa Allah yg menciptakan hidup untuk jadi batu ujian. Hidup ini adalah ujian untuk kesuksesan di akhirat.
- QS. Ali-Imran (3) : 185 menyebutkan bahwa setiap jiwa akan merasakan mati, pada hari akhir akan diperhitungkan semua amalan manusia. Orang2x yg selamat dari siksa api neraka dan memasuki surga, di sana mereka akan mendapatkan apa yg mereka inginkan di dunia, dunia ini hanyalah berisi permainan dan tipuan belaka.
- QS. Al-Baqarah (2) : 24 isinya menjelaskan tentang neraka.
Dalam
konsep Islam, manusia lahir ada yg kaya, miskin, sehat, cacat, semua
adalah ujian bagi manusia. Dan karena ujian yg berbeda-beda itulah
kehidupan bisa berlangsung.
Minuman keras dalam Hindu dan Islam
QS. Al-Maidah(5) : 90
menyebutkan larangan terhadap minuman keras, judi, menyembah berhala,
mengundi nasib, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan syaitan.
Dan menyuruh menjauhi perbuatan itu agar mendapat keberuntungan.
Dalam Hindu ternyata juga ada konsep yg serupa :
- Minuman keras dilarang dalam kitab2x Hindu : Manusmriti Ch. 9 V. 235, Manusmriti Ch. 11 V. 55, Rigveda Bk. 8 Hymn 2 V. 12, dan banyak lagi bagian yg lain
- Judi dilarang dalam kitab Weda, misalnya : Rigveda Bk. 10 Hymn 34 V. 3
- Mengundi nasib dg bermain dadu dilarang, mis : Rigveda Bk. 10 Hymn 34 V. 13
- Hal2x yg berhubungan dg meramal adalah dosa, mis : Manusmriti Ch. 9 V. 258
Poligami dalam Hindu dan Islam
Telah dikenal secara luas bahwa dalam
Islam terdapat konsep poligami. Masalah yg belakangan sempat jadi isu
kontroversial dg pendapat yg pro dan kontra. Secara umum pula banyak
orang (di dalam ataupun di luar Islam) telah menganggap bahwa konsep
poligami hanya ada di agama Islam. Tentang topik ini lebih lengkap anda
bisa membaca tulisan saya tentang Poligami.
Di Islam konsep Poligami terdapat dalam
surat An-Nisa’ ayat 3. Bagaimana dalam Hindu? Adakah disebutkan tentang
poligami? Beberapa yg hal dapat dijadikan acuan adalah :
- Vishnusutra Ch. 24 V. 1 menyebutkan kalau ayahanda Sri Rama punya 4 istri
- Mahabarata Anushasana Parva Sec. 15 menyebutkan Krisna punya 16100 istri
- Jika dianalisa, orang Hindu boleh mempunyai istri berapapun ia mau, hanya pemerintah India saja yg membatasi dg mengeluarkan undang2x perkawinan pd th 1956 bahwa orang Hindu hanya boleh menikah dg 1 istri, sedangkan kitab sucinya membolehkan sesukanya.
- Dalam data pemerintah India, terdapat data poligami dari seluruh penduduk India, bahwa dalam kurun waktu 10 tahun dari tahun 1961 – 1971 orang muslim yg berpoligami sebanyak 4.31% dari jumlah komunitasnya, sedangkan orang Hindu yg poligami adalah sebanyak 5.06% dari jumlah komunitasnya.
Jihad dalam Hindu dan Islam
- Hindu juga punya konsep Jihad yg sama dg Islam yaitu berjuang/berperang melawan kebathilan, seperti pada : Bhagavat Gita 2 : 50 ketika Krisna menyuruh Arjuna untuk berjihad, “Berjihadlah engkau demi memperoleh “Yoga” (syahid). Jihad itu demi kebaikan kamu, Jihadlah!
- Kalau di Al-Qur’an terdapat kisah2x tentang perang, Kitab Mahabarata adalah kitab yg berisi peperangan antara Pandawa dan Kurawa. Kitab setebal ribuan halaman itu isinya hanya kisah peperangan.
- Bhagavat Gita –> adalah berisi nasihat Sri Krisna kepada Arjuna di medan pertempuran
- Bhagavat Gita Ch.1 V. 42-46 –> Arjuna berkata pada Sri Krisna kalau ia lebih baik mati tak bersenjata tanpa perang daripada harus membunuh saudara sepupu (Kurawa)
- Bhagavat GitaCh. 2 : 2 –> Krisna berkata, “Oh Arjuna kenapa pikiran kotor itu bisa masuk ke dalam benakmu? Kalau engkau enggan berperang, engkau tidak akan masuk surga, kenapa engkau berkata seperti itu, itu bisa melemahkan hatimu.”
- Bhagavat Gita Ch. 2 : V.31-33 –> Hai Arjuna, kamu ini satria, kamu harus berperang. Dengan begitu engkau akan masuk surga, mereka tidak.
Rukun Islam dalam Hindu
Hadits Bukhari Vol 1 kitab Iman hadits no 8 menyatakan : Islam itu terdiri atas 5 tiang : Syahadat, Sholat, puasa, zakat, haji.
- Syahadat –> kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah (konsep Tuhan yang Esa) dan Muhammad adalah utusan Allah. Di atas sudah dibuktikan bahwa konsep Tuhan yang Esa memang ada dalam Hindu. Dan tentang Muhammad adalah utusan Tuhan juga sudah pernah kita bahas di tulisan “Muhammad adalah nabi umat Hindu?”
- Sholat –> kegiatan utama dlm sholat adalah bersujud, seperti terdapat pada : QS. Ali-Imron(3) : 43 dan QS. Al-Hajj(22) : 77. Dalam Hindu ada banyak bentuk peribadatan, salah satunya disebut “Shastang” yg artinya menyembah dg 8 anggota badan. Bila kita perhatikan sujud juga dilakukan dg 8 anggota badan, yaitu : dahi, hidung, 2 telapak tangan, 2 lutut, dan 2 kaki. Jadi dalam Hindu juga ada konsep beribadah dg bersujud seperti dalam sholat.
- Zakat –> Rigveda Bk. 10 Hymn 117 ayat 5 menjelaskan tentang berderma.
- Puasa –> Manusmriti Ch. 4 ayat 222 dan Manusmriti Ch. 6 ayat 24 menyebutkan tentang puasa
- Rigveda Bk. 3 Hymn 29 ayat 4 menyebutkan tentang “Ilaspad” yg artinya adalah juga baitullah. Dan juga dikatakan berada ditengah2x dunia “prathvi”. Dan kita tahu letak Mekkah ada ditengah dunia pada daerah garis Katulistiwa. Hal yg sama Juga disebut pada Rigveda Bk. 1 Hymn 128 V. 1
Jadi ternyata dalam Hindu juga terdapat konsep yang mirip dg Rukun Islam.
Kembali ke ajaran kitab suci
Sumber referensi pada akhir ceramahnya
menyampaikan suatu hal yang sangat menarik tentang ajakan untuk kembali
ke kitab suci sebagai dasar utama ajaran agama. Karena hanya dengan
kembali ke kitab suci-lah seseorang dapat menemukan esensi sebenarnya
dari ajaran agamanya yg mungkin saja tidak pernah diketahuinya karena
minimnya akses umat ke kitab suci, dan selama ini hanya menerima saja
apa yg diberikan oleh pemimpin agama mereka. Masalahnya adalah banyaknya
para pemuka agama yg melarang umatnya untuk membaca kitab suci, membuat
terhalangnya umat untuk memahami kitab sucinya.
Islam yg tidak mengenal konsep
kependetaan sebagai perantara antara umat dan Tuhannya dapat menjadi
contoh yg bagus dimana justru dengan tidak adanya konsep kependetaan itu
membuat umat Islam mempunyai akses terhadap kitab sucinya jauh lebih
besar dibandingkan umat2x agama lainnya.
Ia juga berpendapat, seperti umat Islam
yg tetap menjaga bahasa arab dalam Al-Qur’an, seharusnya umat Hindu juga
menghidupkan lagi bahasa Sansekerta sebagai alat untuk memahami kitab
sucinya, karena seperti yg sudah sering berhasil ia buktikan dalam
berbagai diskusi agama, sebuah kitab suci akan lebih dapat dipahami dg
benar apabila ia dibaca dan dipahami melalui bahasa aslinya. Ia
mengatakan, Jika orang Hindu memahami kitab sucinya dg baik, mereka akan
menemukan bahwa kitab suci Hindu dan Islam sama berbicara tentang Tuhan
yg satu, mereka akan punya misi yg sama seperti yg dikatakan oleh nabi
Muhammad, dan mereka akan percaya adanya kehidupan setelah kematian.
Beberapa pertanyaan yg mungkin timbul dari apa yg dipaparkan di atas tadi adalah :
Kalau ternyata banyak ajaran yg sama antara Hindu dan Islam, apakah itu berarti bahwa umat Hindu juga bisa disebut Ahlul Kitab? Jawaban ini mungkin bisa mewakili : “Dalam
pandangan Islam, mungkin saja kitab Hindu adalah dari Tuhan dan
tokoh2xnya adalah nabi utusan Tuhan. Tapi andaikata itu benar, itu hanya
untuk masa lalu, setelah nabi Muhammad datang dg ajarannya, itulah yg
harus diikuti..”. Dalam ajaran Islam jelas menyatakan bahwa pada
masa sebelum Al-Qur’an dan nabi Muhammad, sudah terdapat ajaran dan
kitab2x suci dari Tuhan, tetapi setelah nabi Muhammad dan Al-Qur’an
muncul, itulah versi terakhir dan terlengkap untuk menyempurnakan semua
ajaran2x Tuhan yg telah diturunkan sebelumnya.
Lantas kalau agama Hindu itu memiliki banyak kesamaan dg Islam, apakah kita setuju dg pendapat bahwa semua agama adalah sama? Beberapa hal berikut bisa menjadi pertimbangan :
- Kalau semua agama sama, tidak akan ada orang yg berdakwah untuk agamanya. Bahkan semua orang tidak akan keberatan untuk berpindah agama sebulan sekali misalnya. Tapi kenyataannya tidak mudah bagi seseorang untuk berpindah agama, termasuk mereka yg sering berteriak menyatakan bahwa semua agama adalah sama. Hanya mereka yg benar2x telah menemukan alasan yg benar2x kuat secara pribadi-lah yg mampu melakukannya.
- Mengatakan semua agama sama adalah seperti menanyakan 2+2 = berapa? apakah 2, 3, atau 4?, lalu ada orang yg menjawab bahwa semuanya benar. Hal ini tentu saja tidak benar. Dari sekian banyak agama pasti ada yg 100% firman Tuhan. Tidak masalah mana yg seorang percayai kalau ia yakin pilihannya adalah 100% benar, karena itu adalah haknya. Tapi karena perbedaan itu pasti ada, cara terbaik mengetahui mana yg paling baik dan paling benar, adalah dg mengumpulkan semua kitab suci agama2x dan mempelajarinya, kemudian memilih yg paling baik dan paling benar diantaranya.
- Maka kalau kita ingin mengetahui apakah semua agama memang sama, atau apakah semua agama memang beda dan ingin mengetahui yg paling benar diantaranya (dan ini merupakan hak setiap orang), jalan satu-satunya adalah dengan mempelajari dan mendalami perbandingan agama dg mencari tahu sebanyak mungkin ajaran2x utama dari berbagai agama (nomor 1 adalah dari kitab sucinya) dan mengadakan studi komparatif secara ilmiah terhadapnya. Karena kalau kita juga mempelajari agama2x lain untuk mencari kebenaran yg merupakan hak semua orang, maka insyaallah Tuhan juga akan menunjukkannya pada kita.
-rkh-
“Tulisan ini dibuat bukan untuk
menggali perpecahan, tetapi justru untuk menanam kebersamaan sesuai dg
tema ceramah dari sumber referensi yg dg ceramahnya itu berharap agar
umat kedua agama dapat melihat sebuah inti persamaan dalam agama mereka,
sehingga mereka akan lebih mudah untuk bersatu (hal ini didasarkan pada
kerapnya terjadi pertikaian antara kedua pemeluk agama tsb di India
sana).”
“Tentu saja orang boleh berbeda
pendapat asal dapat menyikapinya secara baik dan dewasa. Semoga dapat
berguna bagi kita semua dalam pencarian kebenaran yg hakiki.”
Referensi :
– Ceramah dr. Zakir Abdul Karim Naik, seorang ulama perbandingan agama terkenal dari India, dalam topik : “Persamaan antara Hindu dan Islam”